BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Lokasi
KKN
1.1.1. Letak
Geografi Gampong Blang Paku
Sebelah Utara : Desa Suka Makmur
Sebelah
Timur : Desa Blang Benara
Sebelah
Barat : KabupatenAceh Tengah
Sebelah
Selatan : Segene Balik
1.1.2. Kondisi
Geografis Desa Blang Paku
Kondisi Geografis Desa Blang Paku,
meliputi :
1.1.3.Kondisi Fisik Gampong Blang Paku
1
Kondisi
fisik Gampong Blang Paku ditinjau dari segi pemanfaatan lahan/lingkungan, dapat
dibagi dalam beberapa unsur pemanfaatan , yaitu :
1.1.4. Kondisi Fisik Gampong Blang Paku
1.1.
Kondisi Kependudukan ditinjau berdasarkan
jumlah kepala keluarga, jenis kelamin, berdasarkan tingkat pendidikan, dan berdasarkan
jumlah pemeluk agama.
a. Jumlah Kepala Keluarga
b. Kondisi Kependudukan
Berdasarkan Jenis Kelamin
c.
Kondisi Kependudukan
Berdasarkan Jumlah Pemeluk Agama
d.
Kondisi Kependudukan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
a. 1.1.5. Kondisi Sosial Desa Blang Paku
Kondisi
Sosial Kemasyarakatan
Kondisi sosial masyarakat Desa
Blang Paku dipandang secara sosial masyarakatnya masih kental dengan adat
istiadat gampong dan norma agama. Norma
adat istiadat masih terlihat pada acara-acara tertentu karena tokoh adat masih
berpengaruh dalam tatanan sosial kemasyarakatan.
Kehidupan dan tatanan kehidupan
masyarakat desa Blang Paku sangat kental dengan sikap solidaritas sesama,
dimana kegiatan-kegiatan yang berbau sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan
terpelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang
sangat kuat antara sesama masyarakat. Seluruh masyarakat desa Blang Paku beragama
Islam. Ajaran agama Islam sangat menekankan untuk saling berkasih sayang,
membantu meringankan beban saudaranya dan juga membina dan memelihara hubungan
ukhwah islamiah antar sesama. Hubungan
pemerintah dengan masyarakat Desa yang terjalin sangat baik juga menjadi
kekuatan desa Blang Paku dalam pengelolaan pemerintahan dan kemasyarakatan.
1.1.6. Kondisi
Ekonomi desa Blang Paku
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Blang Paku sederhana, cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berproduktif di bidang pertanian
tradisional. Hampir seluruh masyarakat Desa Blang Paku berprofesi sebagai buruh
tani.
Namun terkadang masyarakat juga
memiliki mata pencarian ganda/variatif, hal ini disebabkan oleh faktor
kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang bekerja di proyek bangunan mereka
menjadi tukang jika tidak ada mereka beralih usaha bertani atau beternak dan
juga faktor ketergantungan pada musim yang sedang berjalan, para petani diluar
musim tanam juga pergi ke gunung.
Untuk sektor usaha ekonomi produktif penduduk Desa Blang
Paku memiliki beberapa sektor usaha ekonomi, misalnya :
· Kedai
kelontong
· Jualan
ikan keliling
· Pertanian
· Perkebunan
· Peternakan
· PNS
dan Guru
· Pensiunan
1.2. Maksud dan Tujuan Laporan
Adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam program
KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah:
a) Diharapkan membantu membangun perekonomian
masyarakat, maupun kehidupan sosial setelah mengalami bencana alam.
b) Meningkatkan
kemampuan terapan praktek bagi mahasiswa dalam menjalankan proses beradaptasi
dengan masyarakat Desa.
c) Mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi untuk diterapkan langsung kepada
masyarakat.
d) Menumbuhkan
kesadaran bersama masyarakat dengan rasa empati dan tenggang rasa yang tinggi.
e) Memperluas
ilmu antara sesama mahasiswa agar dapat disalurkan secara bersama-sama dalam
ruang lingkup yang tersedia.
f) Mengembangkan
ilmu sesuai dengan bidangnya agar berbagai program yang dijalankan dapat
terlaksana dengan baik.
Salah
satu wujud keterlibatan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam pembangunan
adalah melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berdasarkan keputusan Rapat
Kerja Senat Unsyiah tanggal 7 s/d 10 Februari 1977, bahwa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) masuk ke dalam Kurikulum Universitas. Selanjutnya berdasarkan Surat
Keputusan Rektor Nomor 3762/11/1997 tanggal 15 Oktober 1978, dan sesuai dengan
keputusan Rapat Badan Pekerja Senat Unsyiah tanggal 18 Oktober 1978, mewajibkan
kepada seluruh fakultas dalam lingkungan Unsyiah untuk mengikutinya. Dengan
demikian maka mulai tahun ajaran 1978/1979 KKN Unsyiah berstatus Intra Kurikuler Wajib.
1.3.
Program
Pembangunan Desa yang Telah Ada
1.3.1. Sejarah
Desa.
Legenda
lahirnya kampung Blang Paku kira-kira pada tahun1947 yang telah silam berawal
dari masyarakat yang berasal dari sebuah desa dalam wilayah kecamatan bukit
kabupaten Aceh Tengah,pada masa itu kegiatan masyarakat berprofesi sebagai
pengembala ternak kerbau yang sehari-hari dilepas diareal tanaman pinus milik
PPN,lalu sekelompok warga bertekat menebang hutan belantara disekitar areal
pinus secara bersama-sama untuk dijadikan areal perkebunan seluas kurang lebih
300 Ha. Setelah hutan menjadi hamparan indah(tidak ada tumbuhan lain yang
tumbuh) selain tanaman “pakis”dalam bahasa Aceh Udeflah Un Paku lalu sekelompok
masyarakat ini bermukim dan menetap disebuah gubuk bernama Umah Tunah Bahasa
Gayo Rumah Kubangan lalu masyarakat ini bermusyawarah di rumah Tunah
tersebut untuk membicarakan atau membentuk Ulu Tawar dalam Bahasa Gayo pemimpin
terdepan
1.3.2. Sejarah
Pemerintahan Gampong
Areal
yang sudah ditebang tersebut diberi nama BLANG PAKU kira-kira pada tahun
1947 kemudian diantara mereka salah satunya bernama Joyo Karso lalu diangkat
sebagai Reje atau sebutan lain kepala desa.
Joyo
Karso menjabat sebagai Reje yang pertama lalu didalam kepemimpinan Joyo Karso
masyarakat lain juga ikut meminta izin untuk ikut berladang sehingga luas areal
terus bertambah kemudian pada tahun 1957 berakhirlah masa jabatan beliau.
Dengan
berakhirnya masa jabatan Joyo Karso mereka kembali untuk mengadakan musyawarah
untuk membcarakan kepemimpinan,dar hasil tersebut mereka menyepakati Singo
Pawiro sebagai kepala desa yang kedua. Beliau mulai menjabat sejak tahun 1957
sampai dengan berakhirnya masa jabatannya yaitu pada tahun 1964.
Setelah
berakhirnya masa jabatan Singo Pawiro masyarakat menetapkan Paijan sebagai
kepala desa yng ketiga,dimasa kepemimpinannya di kampung Blang Paku beliau menjabat
sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 1970.
Setelah
berakhirnyan jabatan Paijan maka kembali diadakan pemilihan jabatan desa
sehingga terpilih Syamsuri sebagi kepala desa yang keempat beliau menjabat
sejak tahun1970 sampai 1977.
Dengan
berakhirnya masa jabatan yang beliau pimpin maka kembali diadakan pemilihan
kepala desa maka terpilih Tugirin sebagai kepala desa yang kelima beliau
menjabat sejak tahun 1977 sampai 1982.
Dengan
berakhirnya masa jabatan beliau pimpin maka diadakan pemilihan jabatan desa
sehingga terpilih Khasan Kadiran sebagai kepala desa yang keenam beliau
menjabat sejak tahun1982 sampai 1986.
Dengan
berakhirnya masa jabatan beliau pimpin maka diadakan pemilihan jabatan desa
sehingga terpilih Sarimin.s sebagai kepala desa yang ketujuh dan kedelapan
beliau menjabat dua periode pada masa itu.Beliau mulai menajabat sejak
tahun1986 sampai 2000.
Pada
akhir jabatannya di mana saat itu masa awal konflik Aceh,tidak ada satu pun
warga yang mau mencalonkan diri sebagai kepala desa dan sekretaris desa.Maka
dengan hasil kepustusan musyawarah masyarakat memutuskan bahwa yang menjadi
kepala desa adala Subur Syamsuri dan sebagai skretaris desa M.Yusuf.AR.
Kemudian mengingat pertambahan pendududk semakin padat di tahun 2002 maka
kampung Blang Paku dimekarkan menjadi kampung Blang Menara,besar pemekarannya
UUD.NO 25 Tahun 2001 yang isinya pembentukan,pemecahan,penghapusan,serta
penggabungan desa pada saat itu luas kampung Blang Paku adalah 670 Ha.
Beliau
menjabat sejak tahun 2000 samapai 2006 kemudian di masa kepemimpinannya pada
tahun 2003 terjadi pemutasian beberapa kampung dalam wilayah kecamatan Timang
Gajah diantaranya kampung Blang Paku,Blang Menara,Suka Makmur menjadi wilayah
kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah. Beliau urutan kepala desa yang ke
sembilan.
Berakhirnya
masa jabatan beliau maka diadakan Pilkades yang dihadiri oleh Bapak Bupati
Bener Meriah Ir.Ruslan Abdul Gani,DPIL,SE. Maka terpilih Juremi sebagai kepala
kampung yang kesepuluh.Belaiu menjabat sejak tahun 2006 sampai 2012.
Dengan
berakhirnya kepemimpinannya maka diadakan pemilihan kepala kampung kembali,dari
hasil pemilihan tersebut terpilihlah dengan suara terbanyak yang dimengkan oleh
bapak Ristu yang menjabat mulai pada tanggal 4 Desember 2012 sampai dengan
Insya Allah tanggal 4 Desember 2018 mendatang beliau urutan kepala desa yang
kesebelas.
1.3.3. Sejarah
Pembangunan Gampong Sampai Sekarang
Pelaksanaan
pembangunan infrastruktur di Gampong Blang Paku sampai sekarang yang sumber
dananya berasal dari swadaya masyarakat dan pemerintah adalah sebagai berikut :
v Keadaan Pembangunan
v Sarana dan Inventaris
v Sarana Kesehatan
v Sarana Pendidikan
1.4.
Metode dan Sistematika Pembahasan
Data yang diperoleh dalam tulisan laporan ini berdasarkan
pengumpulan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data
profil Gampong. Sedangkan data primer diperoleh dari pengumpulan data-data di
masyarakat baik melalui observasi maupun wawancara. Tulisan laporan ini
menggunakan metode deskripsi yaitu mengungkapkan kejadian-kejadian yang sedang
terjadi, meliputi permasalahan Gampong dan perkembangannya, serta
kegiatan-kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Blang Paku.
Untuk keperluan ini, informasi-informasi
diperolah dengan cara:
a. Metode observasi, yaitu metode dengan cara melihat,
mengamati secara langsung tentang keadaan Desa Blang Paku, Kecamatan Wih Pesam,
Kabupaten Bener Meriah dan ditindak lanjuti dengan mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang
bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi Desa secara langsung.
b. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan aparat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat Desa.
Sistematika pembahasan dalam laporan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini diambil berdasarkan kenyataan yang dialami oleh mahasiswa ketika
pertama kali ke Desa sampai kegiatan masa bakti selesai, yang dilaksanakan
dalam jangka waktu selama satu bulan di desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam
Kabupaten Bener Meriah.
Bab
pertama pendahuluan meliputi : gambaran umum lokasi kuliah kerja nyata, maksud
dan tujuan laporan, dan metode sistematika pembahasan.
Bab kedua
membahas tentang potensi desa dan beberapa bidang permasalahan desa yang meliputi
: pendidikan, agama, ekonomi dan sosial budaya, prasarana dan sarana, produksi,
kesehatan dan kebersihan lingkungan, administrasi dan pemerintahan desa.
Bab
ketiga realisasi kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yang meliputi: kegiatan
mandiri dan kegiatan kelompok. Kedua kegiatan ini terdiri dari bidang kegiatan
yang dipilih, maksud tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, hasil yang dicapai
dan tindak lanjut, serta faktor pendukung dan penghambat.
Bab
keempat penutup yang meliputi kesimpulan dan saran- saran.