Jumat, 20 September 2013

Pembuatan Potato chips dan Marketingnya

Setelah mencoba mengkreasikan menjadi donat, Anggota dari kelompok 14 mencoba kreasi dengan keripik kentang.





Gambar 1. logo produk photato chips



Gambar 2. Tahap pengupasan kentang 



kentang yang digunakan adalah kentang jenis baru. Hal ini dikarenakan selain ukuran yang lebih besar akan memudahkan dalam pengelolaanya.








 Gambar 3. bahan - bahan yang digunakan sebagai kreasi rasa dari photato chips




kelompok KKN juga berusaha memvariasikan beberapa rasa seperti rasa pedas terhadap photato chips.





Gambar 4. Kripik ketang yang siap goreng



Gambar 5. Proses penggorengan keripik kentang.




Gambar 6.  Kripik siap bumbui dan kemas.



Gambar 7. kripik siap jual.




Tujuan utama Kelompok KKN adalah menumbuhkan jiwa wirausaha penduduk  desa blang paku dimana nantinya dapat berguna sebagai penghasilan tambahan bagi mereka sendiri. seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani tebuh yang mana tidak menghasilkan omset harian.















Terimakasih sudah mengunjungi Blog kami.

saran & kritik yah ~_~









































Pembuatan donat kentang



Donat kentang adalah kreasi yang coba diperkenalkan kepada masyarakat desa Blang Paku, dimana kentang yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai sayuran. Selain mempunyai khasiat seperti kaya akan serat (setara dengan roti gandum, sereal dll), melawan penyakit seperti kanker prostat, membantu mengurangi kadar kolesterol dan masih banyak lagi manfaat yang terdapat pada kentang.

kreasi jenis ini dimaksudkan untuk memunculkan jiwa wirausaha masyarakat dalam mengelola produk daerah sendiri.





Gambar 1. Logo donat kentang kelompok 14 



Gambar 2. Proses pengadonan bahan.







Gambar 3. Pendiaman sejenak adonan.







Gambar 4. Pencetakan adonan.






Gambar 5. Penggorengan donat








Gambar 6. Donat kentang siap dimakan.




Gambar 7. 
sebelum diperkenalkan kepada masyarakat terlebih dahulu di uji coba kepada kelompok.




Pembuatan donat kentang ditujukan untuk kreasi makanan enak dan bergizi kepada masyarakat terutama anak-anak Desa Blang Paku yang sering kali makanannya tidak bergizi.







Terima kasih sudah mengunjungi Blog.
Kritik & sarannya yah ~_~


Kamis, 19 September 2013

Pembuatan papan nama jalan & pamplet mesjid "Ilham" desa blang paku


Kegiatan pembuatan papan nama jalan & pamplet nama mesjid"ilham" adalah wujud bakti sosial anggota kelompok, kepada masyarakat desa Blang Paku Kec. Wih pesam Kab. Bener meriah.


Gambar 1.
Pemilihan bahan bangunan yang akan digunakan sebagai papan nama jalan & papan nama mesjid Ilham.




Gambar 2.  Pengecetan bagian penunjuk arah papan nama jalan.





Gambar 3. Pengamplasan atau penghalusan tiang penunjuk arah.





Gambar 4. Pengecattan tiang papan nama jalan




Keputusan untuk mengganti papan nama mesjid Ilham dikarenakan papan nama yang sebelumnya sudah usang. 



 Gambar 5. Penghalusan papan nama mesjid Ilham.





Gambar 6. Pengecatan papan nama mesjid Ilham.



Gambar 7.
 Proses pembuatan cetakan huruf papan nama jalan & papan nama mesjid Ilham.




Gambar 8. 
Pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh pak T. Iskandar Ben Hassan.



Adapun kegiatan tak lepas dari kendala dimana proses pembuatan  berbarengan dengan program lainnya yang sedang berjalan sehingga membagi perhatian anggota kelompok KKN. Selain itu kondisi cuaca yang kurang mendukung dalam proses pengeringan cat.




Gambar 9. Pengankutan papan nama mesjid Ilham.




Gambar 10. Proses penanaman papan nama mesjid Ilham.




Gambar 11. Hasil papan nama mesjid Ilham.










Terima kasih sudah mengunjungi blog

Kritik & sarannya yah ~_~


















Rabu, 18 September 2013

Mari belajar bahasa inggris



Program penunjang " mari belajar bahasa inggris" di TPA Blang paku ditujukan sebagai pelajaran tambahan dan pelatihan kepada anak-anak TPA untuk mengenal dan memahami pentingnya mengusai bahasa asing pada zaman sekarang ini.


Kegiatan dimulai setelah proses mengaji yang juga diajarkan oleh kelompok KKN dimana dimaksudkan untuk tidak mengganggu proses mengaji sebagai pelajaran utama anak-anak TPA Blang Paku.



Gambar 1. Perkenalan sistem belajar mengajar sebelum dimulai.



Gambar 2. Pembagian alat tulis bagi anak - anak yang tidak mempunyainya.




Selain diajarkan bagaimana pengucapan, murid TPA diajak untuk tampil didepan teman-teman dimana agar melatih mental dimana diharapkan motivasi untuk belajar bahasa inggris terus meningkat.



Gambar 3. Pendampingan siswa dalam mengucapkan kalimat.





Gambar 4. Anak - anak di ajarkan untuk bernyanyi dalam bahasa inggris


Untuk pertemuan pertama, permasalahan yang dihadapi adalah tidak semua berada pada tingkatan yang sama dalam memahami apa yang disampaikan pengajar. Dan untuk itu pengajar membagi 2 kelas dengan tingkatan pelajaran yang berbeda.



Gambar 5. 
Mengajarkan bagaimana siswa TPA dalam mengeja huruf bahasa inggris





Terima kasih sudah mengunjungi blog, kritik dan sarannya ditunggu ~_~

Senin, 16 September 2013

sosialisasi ke masyarakat tanggal 23 agustus 2013

Kegiatan hari pertama sesampainya di desa blang paku adalah sosialisasi kepada masyarakat bahwa ada kelompok KKN dari Universitas Syiah kuala di mesjid Ilham setelah sholat jumat













sosialisasi ke tokoh masyarakat ( ustadz jito )


memperkenalkan diri kepada anak-anak TPA Blang Paku



BAB II

BAB II
POTENSI DESA DAN GAMBARAN UMUM DESA BLANG PAKU
2.1.       Potensi Desa
Desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam yang merupakan suatu desa yang sumber pendapatan masyarakatnya bertumpu dari hasil pertaniaan.Desa Blang Paku merupakan suatu daerah pemukiman dengan jumlah penduduk 866 jiwa yang terdiri dari 445 jiwa penduduk laki-laki dan 421 jiwa penduduk perempuan.Potensi desa Blang Paku cukup besar baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal.Dalam pengembangan potensi yang ada baik itu potensi alam maupun potensi SDM,masyarakat desa Blang Paku tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan,permasalahan ini muncul dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga potensi yang ada belum termanfaatkan secara optimal.Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Desa Blang Paku adalah belum adanya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan sumber pendapatan masyarakat dan fasilitas pelayanan umum untuk menunjang pengembangan perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan.

2.2.       Sisi Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
2.2.1. Pendidikan
    Akses pendidikan di Blang Paku tidak  terealisasikan dengan baik. Dikarenakan banyak kendala-kendala yang belum ada jalan keluarnya. Permasalahannya yaitu di desa Balng Paku tidak adanya akses pendidikan baik SD,SMP maupun SMA,hal ini dikarenakan adanya pemekaran wilayah beberapa tahun lalu yang mengakibatkan fasilitas pendidikan beralih ke desa tetangga. Akibatnya anak-anak desa Blang Paku harus sekolah ke desa Sebelah,yang jaraknya kurang lebih 20 menit dari desa Blang Paku. Walaupun ada beberapa kendala di desa Blang Paku tetapi wajib belajar 9 tahun sudah berjalan.

            2.2.2. Agama
          Masyarakat desa Blang Paku mayoritas keseluruhannya merupakan pemeluk agama Islam. Keadaan sebelum gempa, rutinitas masyarakat desa Blang Paku dalam bidang agama berjalan seperti biasanya. Namun, setelah pasca gempa kegiatan agama yang dilakukan di mesjid dan TPA sedikit terganggu dikarenakan masyarakat masih merasa trauma berada dibawah gedung/bangunan.
           2.2.3. Ekonomi
          Kondisi ekonomi masyarakat desa Blang Paku cukup sederhana. Penghasilan yang diperoleh masyarakat Blang paku cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pada umumnya masyarakat berproduktif di bidang pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan,pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian desa Blang Paku masih monoton pada tanaman tebu dan kopi hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian di luar sentra tebu dan kopi.Persoalan mendasar lainnya adalah sistem tanah yamh kurang baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau.Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakuka berbagai upaya : Perbaikan sistem penggunaan teknologi tepat guna dan perbaikan pola tanaman dan pemilihan komidtas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait ( dinas pengairan,dinas pertanian).
         
          2.2.4. Sosial Budaya
          Tatanan kehidupan masyarakat desa Blang Paku sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara. Masyarakat desa selalu melakukan suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan umum secara bersama-sama dan secara sukarela. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat dimana dalam agama Islam memang sangat ditekankan untuk saling berkasih sayang, saling membantu meringankan beban saudaranya, dan dituntut pula untuk membina dan memelihara hubungan ukhwah Islamiah antara sesama. Atas landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi sosial dengan baik.

         Kondisi sosial budaya masyarakat dilihat dari masih rendahnya kualitas dari sebagian sumber daya manusia masyarakat di desa Blang Paku,serta cenderung masih kuatnya budaya parternalistik.Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Disamping itu masyarakat desa Blang Paku yang cenderung bersifat ekspresif,agamis dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
          Hubungan pemerintah dengan masyarakat yang terjalin baik, juga menjadi kekuatan desa Blang Paku dalam pengelolaan pemerintahan dan kemasyarakatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya administrasi pemerintahan desa yang cukup baik, serta berfungsinya struktur pemerintahan desa itu sendiri.

2.3.       Prasaran dan Sarana
          Prasarana dan sarana yang terdapat didesa Blang Paku memadai. Dilihat dari adanya kantor kepala desa, posyandu, mesjid, dan TPA.
2.4.       Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
            Kesehatan masyarakat di Desa Blang Paku bisa dikatakan cukup baik karena tidak ada penyakit yang serius, walaupun ada masih dalam skala yang kecil.  Masyarakat rajin membersihkan rumah. Lingkungan dan rumah yang tidak dibersihkan akan menyebabkan berkembangnya penyakit-penyakit seperti malaria, demam berdarah, diare, dan lain sebagainya, namun penyakit-penyakit tersebut jarang dijumpai atau terjangkit pada masyarakat.


Bab 1 : profil desa blang paku

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Gambaran Umum Lokasi KKN

1.1.1. Letak Geografi Gampong Blang Paku
Gampong Blang Paku Blang Paku adalah salah satu desa di Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah,Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. merupakan salah satu dari 27 Gampong yang ada dalam Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.
  Sebelah Utara       : Desa Suka Makmur
Sebelah Timur       : Desa Blang Benara
Sebelah Barat        : KabupatenAceh Tengah
Sebelah Selatan     : Segene Balik

1.1.2. Kondisi Geografis Desa Blang Paku
          Kondisi Geografis Desa Blang Paku, meliputi :  




1.1.3.Kondisi Fisik Gampong Blang Paku
1
Kondisi fisik Gampong Blang Paku ditinjau dari segi pemanfaatan lahan/lingkungan, dapat dibagi dalam beberapa unsur pemanfaatan , yaitu :


1.1.4. Kondisi Fisik Gampong Blang Paku
1.1.
     Kondisi Kependudukan ditinjau berdasarkan jumlah kepala keluarga, jenis kelamin, berdasarkan tingkat pendidikan, dan berdasarkan jumlah pemeluk agama.
a.   Jumlah Kepala Keluarga


b.   Kondisi Kependudukan Berdasarkan Jenis Kelamin


c.              Kondisi Kependudukan Berdasarkan Jumlah Pemeluk Agama


d.             Kondisi Kependudukan Berdasarkan Tingkat Pendidikan



a.          1.1.5. Kondisi Sosial Desa Blang Paku
                  Kondisi Sosial Kemasyarakatan

Kondisi sosial masyarakat Desa Blang Paku dipandang secara sosial masyarakatnya masih kental dengan adat istiadat gampong dan norma  agama. Norma adat istiadat masih terlihat pada acara-acara tertentu karena tokoh adat masih berpengaruh dalam tatanan sosial kemasyarakatan.

Kehidupan dan tatanan kehidupan masyarakat desa Blang Paku sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbau sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan terpelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat. Seluruh masyarakat desa Blang Paku beragama Islam. Ajaran agama Islam sangat menekankan untuk saling berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya dan juga membina dan memelihara hubungan ukhwah islamiah antar sesama. Hubungan pemerintah dengan masyarakat Desa yang terjalin sangat baik juga menjadi kekuatan desa Blang Paku dalam pengelolaan pemerintahan dan kemasyarakatan.

           1.1.6. Kondisi Ekonomi desa Blang Paku
          Kondisi ekonomi masyarakat Desa Blang Paku sederhana, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berproduktif di bidang pertanian tradisional. Hampir seluruh masyarakat Desa Blang Paku berprofesi sebagai buruh tani.

          Namun terkadang masyarakat juga memiliki mata pencarian ganda/variatif, hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang bekerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang jika tidak ada mereka beralih usaha bertani atau beternak dan juga faktor ketergantungan pada musim yang sedang berjalan, para petani diluar musim tanam juga pergi ke gunung.
          
Untuk sektor usaha ekonomi produktif penduduk Desa Blang Paku memiliki beberapa sektor usaha ekonomi, misalnya :
·      Kedai kelontong
·      Jualan ikan keliling
·      Pertanian
·      Perkebunan
·      Peternakan
·      PNS dan Guru
·      Pensiunan

1.2.    Maksud dan Tujuan Laporan
          Adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam program KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah:

a)   Diharapkan membantu membangun perekonomian masyarakat, maupun kehidupan sosial setelah mengalami bencana alam.
b) Meningkatkan kemampuan terapan praktek bagi mahasiswa dalam menjalankan proses beradaptasi dengan masyarakat Desa.
c)  Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi untuk diterapkan langsung kepada masyarakat.
d)  Menumbuhkan kesadaran bersama masyarakat dengan rasa empati dan tenggang rasa yang tinggi.
e) Memperluas ilmu antara sesama mahasiswa agar dapat disalurkan secara bersama-sama dalam ruang lingkup yang tersedia.
f)  Mengembangkan ilmu sesuai dengan bidangnya agar berbagai program yang dijalankan dapat terlaksana dengan baik.
Salah satu wujud keterlibatan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam pembangunan adalah melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berdasarkan keputusan Rapat Kerja Senat Unsyiah tanggal 7 s/d 10 Februari 1977, bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) masuk ke dalam Kurikulum Universitas. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 3762/11/1997 tanggal 15 Oktober 1978, dan sesuai dengan keputusan Rapat Badan Pekerja Senat Unsyiah tanggal 18 Oktober 1978, mewajibkan kepada seluruh fakultas dalam lingkungan Unsyiah untuk mengikutinya. Dengan demikian maka mulai tahun ajaran 1978/1979 KKN Unsyiah berstatus Intra Kurikuler Wajib.
1.3.       Program Pembangunan Desa yang Telah Ada
1.3.1. Sejarah Desa.
Legenda lahirnya kampung Blang Paku kira-kira pada tahun1947 yang telah silam berawal dari masyarakat yang berasal dari sebuah desa dalam wilayah kecamatan bukit kabupaten Aceh Tengah,pada masa itu kegiatan masyarakat berprofesi sebagai pengembala ternak kerbau yang sehari-hari dilepas diareal tanaman pinus milik PPN,lalu sekelompok warga bertekat menebang hutan belantara disekitar areal pinus secara bersama-sama untuk dijadikan areal perkebunan seluas kurang lebih 300 Ha. Setelah hutan menjadi hamparan indah(tidak ada tumbuhan lain yang tumbuh) selain tanaman “pakis”dalam bahasa Aceh Udeflah Un Paku lalu sekelompok masyarakat ini bermukim dan menetap disebuah gubuk bernama Umah Tunah Bahasa Gayo Rumah Kubangan lalu masyarakat ini bermusyawarah di rumah Tunah tersebut untuk membicarakan atau membentuk Ulu Tawar dalam Bahasa Gayo pemimpin terdepan
1.3.2.      Sejarah Pemerintahan Gampong
Areal yang sudah ditebang tersebut diberi nama BLANG PAKU kira-kira pada tahun 1947 kemudian diantara mereka salah satunya bernama Joyo Karso lalu diangkat sebagai Reje atau sebutan lain kepala desa.
Joyo Karso menjabat sebagai Reje yang pertama lalu didalam kepemimpinan Joyo Karso masyarakat lain juga ikut meminta izin untuk ikut berladang sehingga luas areal terus bertambah kemudian pada tahun 1957 berakhirlah masa jabatan beliau.
Dengan berakhirnya masa jabatan Joyo Karso mereka kembali untuk mengadakan musyawarah untuk membcarakan kepemimpinan,dar hasil tersebut mereka menyepakati Singo Pawiro sebagai kepala desa yang kedua. Beliau mulai menjabat sejak tahun 1957 sampai dengan berakhirnya masa jabatannya yaitu pada tahun 1964.
Setelah berakhirnya masa jabatan Singo Pawiro masyarakat menetapkan Paijan sebagai kepala desa yng ketiga,dimasa kepemimpinannya di kampung Blang Paku beliau menjabat sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 1970.
Setelah berakhirnyan jabatan Paijan maka kembali diadakan pemilihan jabatan desa sehingga terpilih Syamsuri sebagi kepala desa yang keempat beliau menjabat sejak tahun1970 sampai 1977.
Dengan berakhirnya masa jabatan yang beliau pimpin maka kembali diadakan pemilihan kepala desa maka terpilih Tugirin sebagai kepala desa yang kelima beliau menjabat sejak tahun 1977 sampai 1982.
Dengan berakhirnya masa jabatan beliau pimpin maka diadakan pemilihan jabatan desa sehingga terpilih Khasan Kadiran sebagai kepala desa yang keenam beliau menjabat sejak tahun1982 sampai 1986.
Dengan berakhirnya masa jabatan beliau pimpin maka diadakan pemilihan jabatan desa sehingga terpilih Sarimin.s sebagai kepala desa yang ketujuh dan kedelapan beliau menjabat dua periode pada masa itu.Beliau mulai menajabat sejak tahun1986 sampai 2000.
Pada akhir jabatannya di mana saat itu masa awal konflik Aceh,tidak ada satu pun warga yang mau mencalonkan diri sebagai kepala desa dan sekretaris desa.Maka dengan hasil kepustusan musyawarah masyarakat memutuskan bahwa yang menjadi kepala desa adala Subur Syamsuri dan sebagai skretaris desa M.Yusuf.AR. Kemudian mengingat pertambahan pendududk semakin padat di tahun 2002 maka kampung Blang Paku dimekarkan menjadi kampung Blang Menara,besar pemekarannya UUD.NO 25 Tahun 2001 yang isinya pembentukan,pemecahan,penghapusan,serta penggabungan desa pada saat itu luas kampung Blang Paku adalah 670 Ha.
Beliau menjabat sejak tahun 2000 samapai 2006 kemudian di masa kepemimpinannya pada tahun 2003 terjadi pemutasian beberapa kampung dalam wilayah kecamatan Timang Gajah diantaranya kampung Blang Paku,Blang Menara,Suka Makmur menjadi wilayah kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah. Beliau urutan kepala desa yang ke sembilan.
Berakhirnya masa jabatan beliau maka diadakan Pilkades yang dihadiri oleh Bapak Bupati Bener Meriah Ir.Ruslan Abdul Gani,DPIL,SE. Maka terpilih Juremi sebagai kepala kampung yang kesepuluh.Belaiu menjabat sejak tahun 2006 sampai 2012.
Dengan berakhirnya kepemimpinannya maka diadakan pemilihan kepala kampung kembali,dari hasil pemilihan tersebut terpilihlah dengan suara terbanyak yang dimengkan oleh bapak Ristu yang menjabat mulai pada tanggal 4 Desember 2012 sampai dengan Insya Allah tanggal 4 Desember 2018 mendatang beliau urutan kepala desa yang kesebelas.
1.3.3. Sejarah Pembangunan Gampong Sampai Sekarang
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Gampong Blang Paku sampai sekarang yang sumber dananya berasal dari swadaya masyarakat dan pemerintah adalah sebagai berikut :

 v Keadaan Pembangunan

 v Sarana dan Inventaris

 v Sarana Kesehatan

 v Sarana Pendidikan

1.4.        Metode dan Sistematika Pembahasan
Data yang diperoleh dalam tulisan laporan ini berdasarkan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data profil Gampong. Sedangkan data primer diperoleh dari pengumpulan data-data di masyarakat baik melalui observasi maupun wawancara. Tulisan laporan ini menggunakan metode deskripsi yaitu mengungkapkan kejadian-kejadian yang sedang terjadi, meliputi permasalahan Gampong dan perkembangannya, serta kegiatan-kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Blang Paku.

Untuk keperluan ini, informasi-informasi diperolah dengan cara:
a.       Metode observasi, yaitu metode dengan cara melihat, mengamati secara langsung tentang keadaan Desa Blang Paku, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah dan ditindak lanjuti dengan mengadakan   pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi Desa secara langsung.

b.         Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan  dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan aparat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat Desa.

Sistematika pembahasan dalam laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diambil berdasarkan kenyataan yang dialami oleh mahasiswa ketika pertama kali ke Desa sampai kegiatan masa bakti selesai, yang dilaksanakan dalam jangka waktu selama satu bulan di desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.

Bab pertama pendahuluan meliputi : gambaran umum lokasi kuliah kerja nyata, maksud dan tujuan laporan, dan metode sistematika pembahasan.

Bab kedua membahas tentang potensi desa dan beberapa bidang permasalahan desa yang meliputi : pendidikan, agama, ekonomi dan sosial budaya, prasarana dan sarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, administrasi dan pemerintahan desa.

Bab ketiga realisasi kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yang meliputi: kegiatan mandiri dan kegiatan kelompok. Kedua kegiatan ini terdiri dari bidang kegiatan yang dipilih, maksud tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, hasil yang dicapai dan tindak lanjut, serta faktor pendukung dan penghambat.

Bab keempat penutup yang meliputi kesimpulan dan saran- saran.