Senin, 16 September 2013

BAB II

BAB II
POTENSI DESA DAN GAMBARAN UMUM DESA BLANG PAKU
2.1.       Potensi Desa
Desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam yang merupakan suatu desa yang sumber pendapatan masyarakatnya bertumpu dari hasil pertaniaan.Desa Blang Paku merupakan suatu daerah pemukiman dengan jumlah penduduk 866 jiwa yang terdiri dari 445 jiwa penduduk laki-laki dan 421 jiwa penduduk perempuan.Potensi desa Blang Paku cukup besar baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal.Dalam pengembangan potensi yang ada baik itu potensi alam maupun potensi SDM,masyarakat desa Blang Paku tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan,permasalahan ini muncul dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga potensi yang ada belum termanfaatkan secara optimal.Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Desa Blang Paku adalah belum adanya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan sumber pendapatan masyarakat dan fasilitas pelayanan umum untuk menunjang pengembangan perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan.

2.2.       Sisi Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
2.2.1. Pendidikan
    Akses pendidikan di Blang Paku tidak  terealisasikan dengan baik. Dikarenakan banyak kendala-kendala yang belum ada jalan keluarnya. Permasalahannya yaitu di desa Balng Paku tidak adanya akses pendidikan baik SD,SMP maupun SMA,hal ini dikarenakan adanya pemekaran wilayah beberapa tahun lalu yang mengakibatkan fasilitas pendidikan beralih ke desa tetangga. Akibatnya anak-anak desa Blang Paku harus sekolah ke desa Sebelah,yang jaraknya kurang lebih 20 menit dari desa Blang Paku. Walaupun ada beberapa kendala di desa Blang Paku tetapi wajib belajar 9 tahun sudah berjalan.

            2.2.2. Agama
          Masyarakat desa Blang Paku mayoritas keseluruhannya merupakan pemeluk agama Islam. Keadaan sebelum gempa, rutinitas masyarakat desa Blang Paku dalam bidang agama berjalan seperti biasanya. Namun, setelah pasca gempa kegiatan agama yang dilakukan di mesjid dan TPA sedikit terganggu dikarenakan masyarakat masih merasa trauma berada dibawah gedung/bangunan.
           2.2.3. Ekonomi
          Kondisi ekonomi masyarakat desa Blang Paku cukup sederhana. Penghasilan yang diperoleh masyarakat Blang paku cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pada umumnya masyarakat berproduktif di bidang pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan,pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian desa Blang Paku masih monoton pada tanaman tebu dan kopi hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian di luar sentra tebu dan kopi.Persoalan mendasar lainnya adalah sistem tanah yamh kurang baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau.Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakuka berbagai upaya : Perbaikan sistem penggunaan teknologi tepat guna dan perbaikan pola tanaman dan pemilihan komidtas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait ( dinas pengairan,dinas pertanian).
         
          2.2.4. Sosial Budaya
          Tatanan kehidupan masyarakat desa Blang Paku sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara. Masyarakat desa selalu melakukan suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan umum secara bersama-sama dan secara sukarela. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat dimana dalam agama Islam memang sangat ditekankan untuk saling berkasih sayang, saling membantu meringankan beban saudaranya, dan dituntut pula untuk membina dan memelihara hubungan ukhwah Islamiah antara sesama. Atas landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi sosial dengan baik.

         Kondisi sosial budaya masyarakat dilihat dari masih rendahnya kualitas dari sebagian sumber daya manusia masyarakat di desa Blang Paku,serta cenderung masih kuatnya budaya parternalistik.Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Disamping itu masyarakat desa Blang Paku yang cenderung bersifat ekspresif,agamis dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
          Hubungan pemerintah dengan masyarakat yang terjalin baik, juga menjadi kekuatan desa Blang Paku dalam pengelolaan pemerintahan dan kemasyarakatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya administrasi pemerintahan desa yang cukup baik, serta berfungsinya struktur pemerintahan desa itu sendiri.

2.3.       Prasaran dan Sarana
          Prasarana dan sarana yang terdapat didesa Blang Paku memadai. Dilihat dari adanya kantor kepala desa, posyandu, mesjid, dan TPA.
2.4.       Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
            Kesehatan masyarakat di Desa Blang Paku bisa dikatakan cukup baik karena tidak ada penyakit yang serius, walaupun ada masih dalam skala yang kecil.  Masyarakat rajin membersihkan rumah. Lingkungan dan rumah yang tidak dibersihkan akan menyebabkan berkembangnya penyakit-penyakit seperti malaria, demam berdarah, diare, dan lain sebagainya, namun penyakit-penyakit tersebut jarang dijumpai atau terjangkit pada masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar